Menu

Selasa, 28 Mei 2013

Lihatlah negeri damai ini,dan darah sekarang.



Hari-hari berdarah.
debu tak halangi mata kecil para anak – anak syam.
Anak – anak menangis di kepala ayahnya yang tak menjawab.
Sambil membisikkan kata ketelinga ayahnya “bangun ayah,,bangun ,ibu menangisimu !”.
Berharap ayahnya bangkit kembali tuk menghentikan tangisan senjata yang menyerang.
Berharap ayahnya memeluknya saat senjata menangis di hadapannya.
“ibuu..bangunkan ayah ibuuuuu! , ” ,sambil menarik tangan ibunya yang sedang menangis.
“ibuuu, besarkan aku,,biarkan ayahh mengajarkanku cara berperang, biarkan darah syahid mengalir di leherku,”.
mereka datang menyerang negeri kami, siang dan malam kami tidur dalam darah saudara kami.
“wahai ibu, janganlah engkau menangis, kami anakmu kan besar dan membalasnya”.
Bayi – bayi mati di susui ibunya,anak – anak mati dalam pangkuan ibunya.
pemuda-pemuda mati tergeletak di tengah jalan,saat rumahnya di serang,
Para wanita mati dibunuh dan diperkosa di hadapan suaminya,anak-anak dan saudara – saudaranya.
Mereka datang mengatasnamakan agama, tapi mereka menyerang seakan tak seiman.
“Allah, hanya Engkau yang kumiliki,hanya Engkau..! ,keluarkan mereka dari negeri kami.Allaaaaaaaaaaah, maafkan kami yang tak bisa bersujud,dahi kami retak mesjid runtuh seakan tak kokoh,Allaaaaaah,,,aku hanya anak kecil, tapi berikan aku ketapel kecil, demi nama Engkau ya Allaahhh, aku akan mengusir mereka dari negeriku,aku akan menghentikan senjata yang membuat bayi tak bisa tidur,yang memisahkanku dengan keluargaku.Allllaaaaaaaaaaaaaahh,aku bersumpah di tanah lahirnya para rasulMu,ya Allahhhhh, ya Rabbiiiiiiiii...aku tak meminta susu dan mainan,aku tak meminta ayahku untuk tidak syahid,aku tak bisa meminta ibuku tuk tak menangis,aku hanya meminta kepadamu dengan darahku, usir mereka dari negeriku,satukan kami tuhan,satukan aku dengan anak – anak yang lain”.

para ibu yang menangis sepanjang malam, sambil memangku anak – anaknya.
ayah – ayah yang berlari sana sini menyelamatkan anak – anaknya yang mandi dengan darahnya.

Ibu – ibu berteriak sampai suaranya parau ”ya Rabbiiii,,,,ya Rabbiiii,,anakku telah syahid,,anakku telah syahiidd,padahal aku persiapkan ia untuk membela agamu kelak,membela tanah para ambiaMu, berikan dia tempat yang baik disisimu,bahkan aku tak dapat memberi susuku kepadanya, mereka mengambil dalam pangkuanku,maafkan aku ya Rabbiiiii,,tanganku tak kuat tuk memeluknya erat saat mereka merampasnya dariku,ya Alllaaaaaaaaaaaaaaaaaaahh,hatiku berdarah”.

para ayah – ayah nyawanya yang hilang, saat berteriak keras “dimana kalian yang datang dengan hak kemanusiaan, dimana kalian yang datang dengan membela kehormatan wanita,,mereka mengambil istri dan anakku,,lalu memperkosanya di hadapanku,dimana kaliaaaaaaaaannn..??,,apakah mereka salahh?? Apakah mereka salahhh ??langit – langit runtuhkan bintangmu,hujani mereka dengan api dan besi mendidih,,wahai bumi yang ku pijak,,,bergetarlahhh,,bergetarlahh..runtuhkan besi – besi yang mereka bawa menyerang negeriku.bahkan aku tak sempat menelan air ludahku , wahai dunia..lihatlah..lihatlahh..lihaaatttt anakku yang tergeletak dan menagis,apakau lihat matanya yang terpancar cahaya harapan,dilinang air mata?? Dia menungguku untuk memeluk melindunginya sementara sejata d belakang kepalaku.dan akan memotong leher dan memakan jantungku.wahai beton – beton tuli dan bisu..saksikan,,saksikan mereka datang membunuh kami,gunung – gunung..goncangkan dirimu,,,wahai awan hujanilah kami yang lebat, wahai angin robeklah telinga mereka yang tuli,wahai pasir bukalah mata mereka yang buta”.
 para keluarga bercerai berai - para wanita telah janda,anak – anak telah yatim,para ayah – ayah telah gila.

mereka datang menyerang negeri kami,menunggangi saudara – saudara kami.
manghancurkan tanah yang dulunya damai,mengeluarkan darah yang dulunya teduh.
wahai para ibu, berhentilah menangis.

negeri syam,,negeri syamm.
bangkiit bersama malaikat yang turun.
wahai tanah yang harum dengan darah.
bangkit seperti sebelum mereka datang menghancurkannya.

0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda
http://tusoh.blogspot.com/

0 komentar: