Berita

Berbagi berita dari dalam maupun luar negeri. Mulai dari ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Dunia Islam

Kumpulan artikel islami penambah kadar keimanan.

Movie

Update Movie, Informasi untuk penggemar film, simak info terbaru seputar dunia perfilman,Anime,Animation 3d,Hollywood,Bollywood,dan Asia.

Download Music ,Game and Software

Music ,game and software.

Misteri and Supranatural

Supranatural,Budaya,Spiritual and Misteri. Informasi bagi penggemar supranatural baik yang berangkat dari budaya maupun yang terkait dengan dunia spiritual.

Dunia IT

berbagi segala sesuatu tentang komputer dan internet..

Dunia Animasi and Multimedia

Belajar Animasi 3D dan 2D serta berbagi segala sesuatu Informasi tentang Perfilman Animasi..

Menu

Minggu, 07 Juli 2013

Yayan Ruhian aka MADDOG Kembali ke The Raid 2



Sebelumnya, di akhir Juni lalu, Gareth Evans melalui akun Twitter pribadinya, @ghuwevans, sempat memberikan sinyal bagi para fans dari Merantau bahwa pisau kerambik yang sekilas dihunuskan Iko Uwais dalam film lamanya itu bakal dimunculkan kembali dengan lebih banyak di dalam The Raid 2: Berandal.
Mungkinkah bakal menjadi andalan Uwais saat memerankan Rama di dalam sekuel tersebut kala bertarung dengan Cecep Arif Rahman, seperti yang telah dipuji-puji oleh Evans sebagai penampilan yang mengagumkan? Dikatakan oleh sang sutradara, pertarungannya terlihat sangat keras menghentak.
Aspek menariknya belum berhenti di sana. Yep, setelah mengabarkan bahwa Maddog bakal kembali tampil badass dan tentunya pasti lebih GREGET lagi untuk sebuah peran baru bernama Prakoso di dalam Berandal, Evans pun mengunjukkan penampilan terkini dari sang aktor belum lama ini dari lokasi syuting. Tampak mengerikan.
The Raid 2: Berandal sepertinya memang bakal menjanjikan. Sang sutradara pun menegaskannya dengan menyebutkan bahwa ini bakal menjadi film bertema bela diri yang terakhir darinya dalam hitungan beberapa tahun ke depan. “So this is all out, saya sedang benar-benar ingin memuaskan diri [di sini].”
Evans merencanakan bakal menyelesaikan masa produksi Berandal dalam hitungan tiga minggu ke depan. Sayangnya, hingga kini, sekuel tersebut belum memperoleh kepastian tanggal rilis. (HKD)


Sabtu, 06 Juli 2013

Sekuel Independence Day Rilis Juli 2015







Tanggal 3 Juli 2013 besok, film fenomenal tentang invasi alien, Independence Day, akan ditayangkan ulang di seluruh bioskop Amerika. Kali ini dengan janji kualitas remaster dan studio 3D. Sekaligus untuk merayakan hari kemerdekaan Amerika Serikat. Nah, 20th Century Fox sudah merencanakan film sekuel untuk Independence Day. Film sekuelnya akan dibuat dalam 2 seri, untuk sementara diberi titel ID Forever: Part 1 dan ID Forever: Part 2. Bagian pertamanya akan tayang pada bulan Juli 2015. Sedangkan bagian kedua direncanakan pada bulan yang sama, tahun 2016. Karena film ini sangat berhubungan dengan event kemerdekaan Amerika, sepertinya akan mengambil tanggal yang sama, serempak 3 atau 4 Juli (hari kemerdekaannya sendiri adalah tanggal 4 Juli). Sekuel ini masih akan disutradarai oleh Roland Emmerich. Namun sepertinya tidak semua aktor akan kembali muncul. Yang pasti, 20th Century Fox memastikan bila Will Smith tidak akan kembali di sekuel film ini, dengan salah satu alasan adalah faktor nilai bayaran Will Smith yang dinilai sudah terlalu tinggi untuk budget film ini.

Shishio Makoto Resmi Nongol di Film Rurouni Kenshin 2




Seperti berita sebelumnya yang menyebut bila film layar lebar live-action Rurouni Kenshin rencananya akan dibuat dalam 3 film, maka di seri ke-2 akan muncul musuh bebuyutannya, Shishio Makoto. Siapa yang dianggap paling cocok memerankannya? Ternyata adalah Tatsuya Fujiwara. Ia adalah pemeran Light Yagami (Raito) di film Death Note. Keishi Otomo selaku sutradara, akan memasang karakter Shishio Makoto dalam dua film lanjutan Rurouni Kenshin, dan seri keduanya akan tayang pertengahan tahun depan. Kedua film lanjutannya ini akan diberi titel Rurouni Kenshin: The Great Kyoto Fire Act dan Rurouni Kenshin: The End of a Legend Arc. Tentunya, Takeru Sato akan kembali hadir memerankan sosok Kenshin Himura.
ru01 


sumber

Kamis, 04 Juli 2013

Usai Kudeta, Manager TV al-Jazeera Ditangkap

http://islamtimes.org/images/docs/000279/n00279413-b.jpg

Islam Times- Usai ambil alih kepemimpinan, seluruh jaringan TV yang mendukung Ikhwanul Muslimin, terutama Al-Jazeera dilaporkan diambil dari udara dan manajer Al-Jazeera ditangkap setelah pemecatan Morsi itu. Demikian menurut laporan Rusia Today (RT).


Panglima militer Mesir telah menggulingkan Presiden Mohamed Morsi dan membubarkan konstitusi negara dalam sebuah langkah untuk memecahkan krisis politik yang melanda negara tersebut.

Jenderal Abdel Fattah al-Sisi membuat pengumuman tersebut di televisi pemerintah pada Rabu, 03/07/13.

Dalam pidatonya itu, Sisi mengatakan bahwa pemilihan parlemen baru akan diadakan dan disahkan Ketua Mahkamah Konstitusi, Adli Mansour sebagai pemimpin sementara.

Tentara mengumumkan jalan kebijakan tersebut setelah ultimatum dua hari untuk Morsi berakhir.

Sisi mengatakan bahwa tentara memenuhi "tanggung jawab sejarah" untuk melindungi negara, dan Morsi "gagal untuk memenuhi tuntutan rakyat Mesir."

Usai ambil alih kepemimpinan, seluruh jaringan TV yang mendukung Ikhwanul Muslimin, terutama Al-Jazeera dilaporkan diambil dari udara dan manajer Al-Jazeera ditangkap setelah pemecatan Morsi itu. Demikian menurut laporan Rusia Today (RT).

Pengumuman Panglima militer tersebut memicu kegembiraan dan kembang api di jalan-jalan Kairo dinyalakan. Di tempat lain di berbagai kota, pendukung Morsi berteriak "Tidak untuk kekuasaan militer."

Dalam pernyataan yang diposting di Facebook presiden, Morsi mengecam langkah militer dan menyebut "kudeta militer," meminta rakyat Mesir untuk "mematuhi konstitusi dan hukum, dan tidak menanggapi kudeta ini."

Sementara itu, pemimpin oposisi Mohamed ElBaradei mengatakan peta kebijakan yang diumumkan oleh Sisi "memenuhi tuntutan rakyat untuk pemilihan presiden awal."

Sementara kelompok Salafi Mesir, partai al-Nour juga mengatakan sepakat untuk peta kebijakan militer untuk mengakhiri krisis politik di negara itu.



Di tempat lain, presiden AS Barack Obama dalam sebuah pernyataan mengatakan "sangat prihatin" atas tergulingnya presiden Mohamed Morsi oleh Dewan Militer dan mendesak cepat negara itu kembali membentuk pemerintahan sipil.

Sementara, raja Saudi Abdullah mengucapkan selamat kepada pemimpin sementara Mesir, dan mengatakan, pengangkatan tersebut sesuai disaat kondisi "kritis" melanda sejarah di negara Afrika Utara itu. [IT/BH/ASS]

Iran Siap Kirim Bantuan untuk Muslim Rohingya

http://islamtimes.org/images/docs/000279/n00279419-b.jpg


Islam Times - Araqchi juga menyatakan keprihatinan mendalam pemerintah, ulama dan bangsa Iran terhadap bentrokan sektarian yang sedang berlangsung antara Buddha dan Muslim Rohingya.


Wakil Menlu Iran mengatakan Republik Islam siap mengirim bantuan kemanusiaan ke Myanmar untuk membantu Muslim Rohingya.

Dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Myanmar, Zin Yaw di Naypyidaw pada hari Rabu (3/7/13), Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Asia dan Pasifik, Sayyid Abbas Araqchi menguraikan prinsip kebijakan Tehran dalam perkembangan di Dunia Islam.

Araqchi juga menyatakan keprihatinan mendalam pemerintah, ulama dan bangsa Iran terhadap bentrokan sektarian yang sedang berlangsung antara Buddha dan Muslim Rohingya. Dia juga mendesak pemerintah Myanmar untuk mengadopsi langkah-langkah efektif untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Araqchi mencatat bahwa Iran siap mengirimkan bantuan ke Myanmar dan membantu  memperbaiki kondisi warga Rohingya.

Ribuan warga Rohingya tiak diakui hak-hak kewarganegaraan mereka karena kebijakan diskriminasi pemerintah Myanmar. Mereka jadi rentan akan tindak kekerasan dan penganiayaan, pengusiran, dan pemindahan.[IT/r]

Iran Peringati Tewasnya 290 Warga Akibat Rudal AS

http://islamtimes.org/images/docs/000279/n00279421-b.jpg

Islam Times -"Berdasarkan UU Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, Amerika bertanggung jawab dalam insiden itu," tegas Esmaili.


Iran memperingati tewasnya 290 warganya dalam sebuah serangan rudal cruiser AS terhdapa pesawat penumpang Iran pada tahun 1988.

Organisasi Kebudayaan dan Hubungan Iran mengadakan pertemuan di Tehran pada hari Rabu (3/7/13) untuk memperingati para korban. Pertemuan itu dihadiri oleh petinggi Angkatan Darat dan Angkatan Udara Iran serta atase militer dari negara-negara seperti India, Pakistan, dan Italia.

Dalam acara itu, Komandan  Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbiya, Brigadir Jenderal Farzad Esmaili menyatakan bahwa kapten kapal perang AS saat itu telah membuat pilihan buruk dengan memerintahkan penembakan pesawat sipil Iran.

"Berdasarkan UU Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, Amerika bertanggung jawab dalam insiden itu," tegas Esmaili.

"Mereka harus membayar (kompensasi) bagi para korban dan pesawat. Tapi mereka tidak pernah bertanggung jawab dalam insiden itu. Kehadiran kapal perang AS di Teluk Persia itu ilegal, maka semua konsekuensi kehadirannya juga ilegal," tegasnya.

Sebanyak 274 penumpang dan 16 awak berada dalam pesawat Airbus A-300 yang baru saja lepas landas dari Bandar Abbas Iran menuju Dubai. Pesawat itu hancur setelah ditembak 2 rudal Standard USS Vincennes.

Para pejabat AS berdalih bahwa kapal perang mereka mengira pesawat jet Iran itu adalah pesawat tempur F-14 yang hendak menyerang. Padahal, kapal AS itu memiliki sistem radar yang sangat canggih dan peralatan perang elektronik.

Pada hari Rabu (3/7/13), sekelompok warga Iran juga berkumpul di lokasi kejadian di Teluk Persia dan melemparkan bunga ke dalam air untuk mengenang kerabat mereka yang tewas dalam insiden itu.[IT/r]

Senin, 01 Juli 2013

RUSIA ANCAM SERANG SAUDI DAN QATAR

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjaUvxJ6Vjo_c6eXV8xuY9OWjYxGnJB0nmaOvzMvuFeMd6uZck0kvGHf4SAnUwbzwkKDgo8wGVAeN135mF7Ps7CL-K5QjoS27eHE-UfBbF-79C60znH1z9GJSTDLa-iZs7ZQ2vm3l3iRM-/s1024/su-27_1024+001.jpg



Rusia mungkin akan berfikir ulang untuk menyerang Inggris atau Perancis, bahkan ketika hubungan politik Rusia dengan 2 negara barat itu mendidih. Namun mungkin saja Rusia tidak begitu khawatir jika menyerang 2 negara Arab sekutu barat, Saudi dan Qatar. Sebagaimana diberitakan beberapa media internasional, seorang pejabat tinggi militer Rusia mengumumkan bahwa Rusia telah merencanakan untuk membom ibukota Saudi dan Qatar, yaitu Riyadh dan Doha, terkait dengan konflik Syria.

Pengumuman tersebut muncul setelah hubungan politik Rusia dengan Saudi memanas akhir-akhir ini setelah pejabat senior kedua negara saling mengecam terkait konflik Syria. Beberapa hari lalu menlu Saudi Saud al Faisal menuduh Rusia telah mendukung "pembantaian massal yang dilakukan tentara Syria". Sebagai balasan, menlu Rusia Sergei Lavrov menuduh Saudi telah mendukung para teroris di Syria.

Dalam kondisi hubungan yang memanas itulah seorang pejabat militer Rusia yang tidak bersedia disebutkan namanya baru-baru ini memberikan informasi kepada media online Rusia Telegrafist bahwa Rusia telah memiliki rencana untuk membom Saudi Arabia dan Qatar.

Ia mengklaim bahwa misi pemboman tersebut bisa dilakukan oleh skuadron tempur Su-27 atau pembom Su-34 dengan bahan bakar tambahan yang dikawal oleh pesawat-pesawat Su-27.

"Saat ini situasinya memungkinkan Su-34 yang daya jangkaunya tidak memungkinkan untuk kembali, untuk mendarat di Iran. Sedangkan daya jangkau Su-27 memungkinkan untuk mencapai ibukota Qatar dan Saudi dan kembali ke Rusia," kata pejabat tersebut.

Saat ditanyakan kapan dan mengapa rencana tersebut dibuat, pejabat tersebut menjawab bahwa sejak jaman Uni Sovyet, telah dibuat rencana untuk menghancurkan Saudi sebagai sekutu kunci Amerika.


Pejabat tersebut menambahkan bahwa Rusia hanya membutuhkan waktu kurang dari 24 jam untuk menyelesaikan seluruh misi untuk menghancurkan kedua negara dari udara.

Selengkapnya bisa dibaca disini: http://www.liveleak.com/view?i=636_1372467539#Z9kTpyBeqdmUBXo5.99

Mesir Darurat: Militer Ultimatum Morsi Hanya 48 Jam

http://islamtimes.org/images/docs/000278/n00278705-b.jpg


Islam Times- ”Jika tuntutan rakyat tidak direalisasikan dalam masa periode tertentu, maka sesuai kewajiban…(pihak angkatan bersenjata)… akan mendeklarasikan kebijaksanaan jalan yang harus di tempuh untuk masa depan”, kata Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi.



Angkatan Bersenjata Mesir mengeluarkan ultimatum untuk Presiden Mohamed Morsi pada Senin, 01/07/13, dan menyerukan kepada semua politisi yang bermusuhan untuk menyepakati sebuah roadmap inklusif untuk masa depan negara dalam waktu 48 jam.

Sebuah pernyataan yang disiarkan langsung lewat televisi pemerintah itu sangat dramatis dan menyatakan negara dalam bahaya dan darurat setelah jutaan orang Mesir turun ke jalan-jalan pada hari Ahad, 30/06/13, menuntut Morsi berhenti dari presiden dan markas yang berkuasa Ikhwanul Muslimin digeledah.

”Jika tuntutan rakyat tidak direalisasikan dalam masa periode tertentu, maka sesuai kewajiban…(pihak angkatan bersenjata)… akan mendeklarasikan kebijaksanaan jalan yang harus di tempuh untuk masa depan”, kata Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi.

Sementara itu juru bicara istana kepresidenan mengatakan, Presiden Morsi tengah mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Hisham Kandil, dan pihak militer yang diwakili langsung oleh Jenderal al-Sisi.

Ini adalah peringatan kedua kalinya hanya dalam waktu seminggu Angkatan Bersenjata mengeluarkan peringatan resmi kepada politisi, dan itu tampaknya dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan terhadap Morsi untuk mengakui pembagian kekuasaan dengan oposisi liberal, sekuler dan sayap kiri. [IT/SSB]

Arab Saudi Desak Uni Eropa Segera Kirim Senjata pada Teroris

http://islamtimes.org/images/docs/000278/n00278706-b.jpg


Islam Times- "Kerajaan Arab Saudi ... mengacu pada resolusi Uni Eropa untuk mencabut larangan mempersenjatai oposisi Suriah, mendesak untuk melaksanakan resolusi ini mengingat realitas menyedihkan di lapangan Suriah,"

Arab Saudi mendesak keras Uni Eropa segera mempersenjatai pemberontak Suriah tanpa menunda-nunda lagi menyusul aksi serupa oleh Amerika Serikat.

Sebelumnya Uni Eropa mencabut larangan mempersenjatai pemberontak pada bulan Mei lalu ketika gagal mencabut embargo senjata sebelum berakhir pada 1 Juni.

Tapi Inggris dan Perancis, yang sebelumnya telah berusaha mengangkat larangan tersebut mengatakan, mereka tidak akan mengirim senjata sebelum 1 Agustus.

"Kerajaan Arab Saudi ... mengacu pada resolusi Uni Eropa untuk mencabut larangan mempersenjatai oposisi Suriah, mendesak untuk melaksanakan resolusi ini mengingat realitas menyedihkan di lapangan Suriah," demikian Kantor Berita Saudi, SPA mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Pangeran Saud al-Faisal dalam pertemuan para menteri Uni Eropa-PGCC di Bahrain pada hari Minggu, 30/06/13, menurut laporan Reuters.

Sebelumnya Amerika Serikat telah berjanji kepada pemberontak untuk mengirim bantuan militer berupa peralatan non-mematikan yang sebelumnya telah disediakan. [IT/SSB]

Militer Mesir ancam kudeta

http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/07/01/213910/540x270/militer-mesir-ancam-kudeta.jpg


Dalam siaran televisi hari ini militer Mesir menyatakan memberi waktu 48 jam bagi para politikus negeri itu untuk mengatasi keadaan negara dan memenuhi permintaan rakyat. Jika tidak maka pasukan militer akan menentukan arah politik negara saat ini.

"Militer Mesir tidak akan terlibat dalam politik atau administrasi negara. Militer Mesir akan sejalan dengan nilai-nilai demokrasi," kata pernyataan dari pihak militer, seperti dilansir ahram.org.eg, Senin (1/7).

Pasukan militer juga mengatakan kondisi negara saat ini sangat berbahaya dan pihak militer siap turun tangan jika keamanan negara terancam.

"Pasukan militer telah menetapkan tenggat waktu bagi semua kekuatan politik untuk berdamai dan mengakhiri krisis ini. Tenggat itu telah berakhir kemarin. Akibatnya rakyat turun ke jalan," kata pernyataan militer.

Peringatan dari pihak militer itu juga menyatakan penyelesaian krisis yang lebih lama akan menambah bahaya kondisi negara.

"Pasukan militer kembali mengingatkan permintaan rakyat harus dipenuhi. Waktu 48 jam merupakan batas waktu bagi seluruh faksi politik mengatasi keadaan yang tengah dihadapi negara ini."

sumber:http://www.merdeka.com/

Putin: Rusia tidak akan serahkan Snowden kepada Amerika

http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/07/01/213919/540x270/putin-saya-tidak-akan-serahkan-snowden-kepada-amerika.jpg


Presiden Rusia Vladimir Putin kemarin mengatakan dia tidak akan menyerahkan pembocor rahasia Badan Keamanan Amerika Serikat (NSA) Edward Snowden kepada Amerika. Namun dia juga menyatakan tidak akan memberi suaka kepada pria 30 tahun itu jika dia terus membocorkan rahasia Amerika.

Stasiun televisi Foxnews melaporkan, Senin (1/7), Putin menyampaikan pernyataannya itu untuk menanggapi permintaan Presiden Barack Hussein Obama yang ingin mengeksktradisi Snowden dari Rusia.

"Sudah ada pembicaraan tingkat tinggi dengan Rusia untuk mengatasi masalah ini," kata Obama ketika tengah berkunjung ke Tanzania.

Snowden saat ini masih berada di area transit bandara Sheremetyevo, Ibu Kota Moskow setelah pergi dari Hong Kong dua bulan lalu.

Dalam jumpa pers kemarin Putin menuturkan Snowden menilai dirinya sebagai pegiat hak asasi dan membandingkan dirinya dengan peraih Nobel Perdamaian Andrei Sakharov.


sumber:http://www.merdeka.com/