Sebuah
kapal kontainer berisi muatan senjata yang akan diberikan kepada
oposisi Suriah, dikabarkan tenggelam. Kapal tersebut terbelah dua dan
tenggelam sekira 530 mil dari Goa, Samudera Hindia.
"Kapal
bernama MOL Comfort itu memiliki panjang 300 meter dan membawa muatan
berupa senjata. Kapal nahas ini tenggelam setelah diterjang badai, usai
lepas jangkar dari Singapura," lapor Times of India, Rabu (26/6/2013).
Sekira 26 orang awak kapal berhasil diselamat dari insiden tersebut. Berdasarkan keterangan dari pihak penjaga pantai Goa, puing-puing dari kapal tidak memberikan ancaman terhadap lalu lintas pelayaran di sekitar Samudera Hindia.
Petugas penjaga pantai Goa saat ini terus berupaya untuk mencegah puing-puing kapal hanyut hingga memasuki zona ekonomi eksklusif. Kemungkinan besar adanya kebocoran bahan bakar dari kapal tersebut.
Oposisi Suriah mulai mendapatkan bantuan senjata yang dijanjikan negara pendukungnya. Peningkatan skala bantuan untuk oposisi terjadi setelah adanya perubahan sikap dari Amerika Serikat (AS).
Presiden Barack Obama yang sebelumnya menolak memberikan bantuan militer kini menyetujuinya. Obama beralasan pasukan pemerintah sudah melanggar batas dengan menggunakan senjata kimia.
Desas-desus pengiriman senjata itu muncul setelah Obama berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi G8 yang digelar di Camp David, AS beberapa waktu lalu. Obama mengatakan, Bashar al Assad harus meninggalkan kekuasaannya. (okezone)
Sekira 26 orang awak kapal berhasil diselamat dari insiden tersebut. Berdasarkan keterangan dari pihak penjaga pantai Goa, puing-puing dari kapal tidak memberikan ancaman terhadap lalu lintas pelayaran di sekitar Samudera Hindia.
Petugas penjaga pantai Goa saat ini terus berupaya untuk mencegah puing-puing kapal hanyut hingga memasuki zona ekonomi eksklusif. Kemungkinan besar adanya kebocoran bahan bakar dari kapal tersebut.
Oposisi Suriah mulai mendapatkan bantuan senjata yang dijanjikan negara pendukungnya. Peningkatan skala bantuan untuk oposisi terjadi setelah adanya perubahan sikap dari Amerika Serikat (AS).
Presiden Barack Obama yang sebelumnya menolak memberikan bantuan militer kini menyetujuinya. Obama beralasan pasukan pemerintah sudah melanggar batas dengan menggunakan senjata kimia.
Desas-desus pengiriman senjata itu muncul setelah Obama berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi G8 yang digelar di Camp David, AS beberapa waktu lalu. Obama mengatakan, Bashar al Assad harus meninggalkan kekuasaannya. (okezone)