Menu

Minggu, 02 Juni 2013

Gagal, Plot Qatar-Turki untuk Ledakkan Pesawat Assad

http://islamtimes.org/images/docs/000270/n00270055-b.jpg

"Qatar telah menghabiskan sekitar 3 miliar dolar dalam dua tahun terakhir untuk mendukung oposisi di Suriah, jauh melebihi dari yang disediakan pemerintah lain. Tapi sekarang Arab Saudi bersaing [dengan Qatar] dalam memimpin badan yang mensupplai senjata bagi oposisi Suriah," lanjut koran itu.


Sebuah plot bersama Qatar dan Turki untuk meledakkan pesawat yang membawa Presiden Suriah, Bashar al-Assad telah digagalkan lewat informasi tepat waktu yang disampaikan badan intelijen Yordania untuk pejabat keamanan Suriah.

Surat kabar al-Diyar, Libanon melaporkan pada hari Minggu (2/6/13), mengutip duta salah satu negara Arab yang tak bisa disebutkan namanya, bahwa badan intelijen Yordania mengungkapkan plot pembunuhan Assad dan menginformasikan rekan-rekan Suriah mereka bahwa teroris bermaksud meledakkan pesawat pribadi Assad di bandara Latakia.

Berdasarkan plot itu, teroris Front al-Nusra akan  menyergap pesawat yang membawa Presiden Suriah dengan serangan rudal.

Para teroris ingin menargetkan pesawat itu dengan rudal Sam-7 yang dipasok Qatar untuk  para teroris lewat Turki, dekat bandara Latakia, surat kabar itu melaporkan.

Dalam laporan yang relevan, koran Inggris, Financial Times menerbitkan sebuah penyelidikan bulan Mei yang mengungkapkan bahwa Qatar menghabiskan miliaran dolar dalam dua tahun terakhir ini untuk mendanai kelompok teroris di Suriah.

"Qatar telah menghabiskan sekitar 3 miliar dolar dalam dua tahun terakhir untuk mendukung oposisi di Suriah, jauh melebihi dari yang disediakan pemerintah lain. Tapi sekarang Arab Saudi bersaing [dengan Qatar] dalam memimpin badan yang mensupplai senjata bagi oposisi Suriah," lanjut koran itu.

"Biaya intervensi Qatar di Suriah merupakan bagian yang sangat kecil dari investasi internasional Qatar," tambah laporan itu.

Koran itu mengklaim bahwa dukungan Qatar untuk oposisi Suriah mengalahkan dukungan negara-negara Barat.

Harian Inggris itu juga mencatat, dalam puluhan wawancara yang dilakukannya dengan para pemimpin oposisi militan di dalam dan luar negeri, dengan para pejabat senior  Barat dan regional, banyak yang menekankan peran Qatar dalam krisis Suriah. Dan hal telah menjadi isu kontroversial.

Koran itu menunjukkan, negara kecil dengan nafsu besar itu telah memberi bantuan apling besar pada oposisi Suriah. Diperkirakan, Qatar menawarkan hibah untuk para teroris dan keluarganya sebesar $50.000 dolar per tahun.

Sumber -sumber yang dekat dengan pemerintah Qatar mengatakan total pengeluaran untuk krisis Suriah mencapai $ 3 milyar. Sementara oposisi bersenjata dan sumber-sumber diplomatik mengatakan jumlah bantuan Qatar hanya mencapai $ 1 milyar. 

"Menurut Institut Penelitian Perdamaian di Stockholm yang melacak pasokan senjata ke oposisi Suriah," tambah koran itu, "Qatar adalah eksportir terbesar senjata ke Suriah dengan mendanai lebih dari 70 penerbangan kargo senjata ke negara tetangga Turki antara April 2012- Maret 2013."[IT/FN/NAT]

sumber:http://islamtimes.org

0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda
http://tusoh.blogspot.com/

0 komentar: