Menu

Senin, 10 Juni 2013

Assad: Suriah Cari Model Perlawanan ala Hizbullah di Golan

http://islamtimes.org/images/docs/000272/n00272352-b.jpg

-"Kami berusaha untuk membangun sebuah perlawanan riil, kontinu, terorganisir dengan baik dan efektif yang akan melaksanakan pertempuran berdasarkan kepentingannya seperti Perlawanan Hizbullah di Libanon selatan," tambah Al-Assad.


Presiden Suriah Bashar al-Assad menekankan bahwa pihaknya tengah mencari cara untuk mengatasi hambatan yang telah menekan negaranya dalam dua tahun terakhir ini.


Harian Libanon, Al-Akhbar mengutip pernyataan Assad yang menegaskan bahwa game yang sedang dimainkan oleh Barat dan sekutunya akan segera berakhir.


Dia lebih jauh mengungkapkan bahwa Barat baru-baru ini bergegas menawarkan transaksi besar rahasia untuk menjamin saham mereka di bidang konstruksi, minyak dan gas, mengingat fakta bahwa sejumlah besar cadangan energi ditemukan di sepanjang pantai Suriah, Alahednews melaporkan.


"Bahkan Bank Dunia, yang benar-benar bergerak berdasarkan perintah AS, menawari saya dengan 'murah hati' kesepakatan pinjaman $ 21 milyar dengan persyaratan konsesi sambil menunjukkan keinginannya dalam pembiayaan semua proyek-proyek rekonstruksi," ungkap Assad.


Dia juga mengisyaratkan bahwa tawaran Bank Dunia bahkan telah melewati godfather privatisasi di Suriah, Abdallah al-Dardari.


Assad, menurut al-Akhbar, benar-benar menolak tawaran itu saat dia mengambil keputusan terakhirnya mengenai semua tawaran rekonstruksi.


Assad menyatakan bahwa yang menyibukkan pikirannya saat ini adalah, bagaimana memperbaiki kehaancuran luar biasa yang menimpa berbagai kawasan di Suriah akibat perang.  Juga bagaimana meringankan rasa sakit warga  yang telah kehilangan orang yang mereka cintai, rumah, keberuntungan, dan sumber mata pencaharian mereka.

Assad juga menyatakan keprihatinannya yang besar dan mendalam atas penyebaran sektarianisme di negara-negara Arab lainnya.


"Penyakit sektarianisme merupakan ancaman serius bagi keberadaan bangsa dan masa depannya. Jadi, kita harus bekerja keras untuk menghadapi dan memberantas itu," harian tersebut mengutip pernyataan al-Assad.


Mengenai pembukaan front di  Golan, Assad menekankan bahwa masalah ini merupakan masalah serius.
Namun, dia menegaskan bahwa dia tidak berpikir membangun resistensi formal yang meluncurkan peluru acak dari waktu ke waktu. "Ini akan membuat musuh berada di atas."


"Kami berusaha untuk membangun sebuah perlawanan riil, kontinu, terorganisir dengan baik dan efektif yang akan melaksanakan  pertempuran berdasarkan kepentingannya seperti Perlawanan Hizbullah di Libanon selatan," tambah Al-Assad.


Kepala negara Suriah itu tidak melupakan teman-temannya dan mengatakan, "Kami memberi hak untuk mengekstraks minyak Suriah pada perusahaan Rusia," katanya. Dia  mengungkapkan keyakinan penuh bahwa Rusia tidak akan mengubah posisi mereka di Suriah.


Al-Assad juga menyoroti bahwa Rusia sebenarnya membela keamanan dan kepentingan strategis nasionalnya di Suriah yang akan terancam jika Barat dan para pengikutnya berhasil menguasai Suriah.


Terkait rekonstruksi, dia mengklarifikasi bahwa perusahaan-perusahaan Cina siap melakukan rekonstruksi di negaranya. "Kami telah mencapai kesepakatan di tingkat ini."


Assad mengatakan bahwa dia tidak terlalu yakin bahwa pertemuan Jenewa 2 akan memberi hasil luar biasa; karena mereka yang akan duduk di satu sisi  meja perundingan tidak akan membiarkan kelompok-kelompok bersenjata beraksi di lapangan. Dan sisi lain, oposisi di dalam dan luar Suriah masih terbagi karena mereka memiliki banyak perselisihan.[IT/FN/NAT]

0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda
http://tusoh.blogspot.com/

0 komentar: