Akin, seorang warga Turki berusia sekitar 28 tahun sudah empat hari
ini menginap di Lapangan Taksim, Ibu Kota Istanbul, Turki. Dia dan
ribuan warga lainnya bermaksud melengserkan Perdana Menteri Recep Tayyip
Erdogan dari jabatannya.
Negeri sedari awal adem ayem, tiba-tiba bergejolak lantaran
pohon-pohon rindang sebanyak 600 batang ditebang. Warga curiga ini
lantaran akan dibangun pusat perbelanjaan seperti dicanangkan
pemerintahan Erdogan. Mereka jelas tak setuju lantaran Taksim bukan
hanya sekedar rekreasi dan ruang hijau tapi juga simbol perlawanan
rakyat sejak 1980. Demikian dilansir news.com.au.
Ini saatnya membuktikan kredibilitas Erdogan sebagai tokoh paling
berpengaruh di wilayah Timur Tengah. Perdana menteri berkumis tipis itu
pernah disebut-sebut berhasil menerapkan
demokrasi-sekularisme-modernisasi sesungguhnya di negara mayoritas
berpenduduk muslim, sementara kawasan lain bergejolak.
Erdogan bukan tanpa cacat dalam mengawal demokrasi di negaranya.
Hampir bisa dipastikan kejadian menyebabkan tatanan masyarakat sedikit
beriak maka oposisi selalu dituding menjadi penyebabnya. Seperti terjadi
di Malaysia. Pihak berlawanan main tunjuk kesalahan, dan Turki kini
tengah mengalaminya. Erdogan resmi mengatakan partai oposisi utama,
Partai Rakyat Republik (CHP) mendalangi unjuk rasa besar-besaran
menentang pemerintah.
Pihak oposisi memang belum menanggapi tudingan Erdogan namun
tanda-tanda kediktatoran dalam diri lelaki 59 tahun itu sedikit jelas.
Dia juga menuding kekerasan ini lantaran beberapa demonstran terbukti
membawa minuman keras. Pemabuk, mereka yang ekstremis, agen asing, dan
bahkan jejaring sosial Twitter terlalu memprovokasi. Erdogan menyalahkan
semua orang kecuali dirinya sendiri.
"Dia takut mengakui dan tidak menerima kenyataan protes itu semua
bersifat spontan dan hanya diorganisir sekelompok kecil orang yang
bahkan belum pernah berhubungan langsung dengan politik Turki," ujar
pengamat dari Universitas John Hopkins asal Ibu Kota Istanbul Gareth
Jenkins, seperti dilansir situs usatoday.com (3/6).
sumber:http://www.merdeka.com
Senin, 03 Juni 2013
Diktator baru dari Istanbul
0 Komentar di Blogger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)