Menu

Kamis, 04 Juli 2013

Iran Peringati Tewasnya 290 Warga Akibat Rudal AS

http://islamtimes.org/images/docs/000279/n00279421-b.jpg

Islam Times -"Berdasarkan UU Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, Amerika bertanggung jawab dalam insiden itu," tegas Esmaili.


Iran memperingati tewasnya 290 warganya dalam sebuah serangan rudal cruiser AS terhdapa pesawat penumpang Iran pada tahun 1988.

Organisasi Kebudayaan dan Hubungan Iran mengadakan pertemuan di Tehran pada hari Rabu (3/7/13) untuk memperingati para korban. Pertemuan itu dihadiri oleh petinggi Angkatan Darat dan Angkatan Udara Iran serta atase militer dari negara-negara seperti India, Pakistan, dan Italia.

Dalam acara itu, Komandan  Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbiya, Brigadir Jenderal Farzad Esmaili menyatakan bahwa kapten kapal perang AS saat itu telah membuat pilihan buruk dengan memerintahkan penembakan pesawat sipil Iran.

"Berdasarkan UU Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, Amerika bertanggung jawab dalam insiden itu," tegas Esmaili.

"Mereka harus membayar (kompensasi) bagi para korban dan pesawat. Tapi mereka tidak pernah bertanggung jawab dalam insiden itu. Kehadiran kapal perang AS di Teluk Persia itu ilegal, maka semua konsekuensi kehadirannya juga ilegal," tegasnya.

Sebanyak 274 penumpang dan 16 awak berada dalam pesawat Airbus A-300 yang baru saja lepas landas dari Bandar Abbas Iran menuju Dubai. Pesawat itu hancur setelah ditembak 2 rudal Standard USS Vincennes.

Para pejabat AS berdalih bahwa kapal perang mereka mengira pesawat jet Iran itu adalah pesawat tempur F-14 yang hendak menyerang. Padahal, kapal AS itu memiliki sistem radar yang sangat canggih dan peralatan perang elektronik.

Pada hari Rabu (3/7/13), sekelompok warga Iran juga berkumpul di lokasi kejadian di Teluk Persia dan melemparkan bunga ke dalam air untuk mengenang kerabat mereka yang tewas dalam insiden itu.[IT/r]

0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda
http://tusoh.blogspot.com/

0 komentar: